Membuang Sampah di Sungai, Contoh Hidup yang Tidak Selaras dengan Alam (Hal. 103)


Akibat Hidup yang Tidak Selaras dengan Alam


Kerusakan alam dapat terjadi ketika manusia hidup tidak selaras dengan alam, yaitu dengan berperilaku yang merusak alam. Temperatur makin panas, banjir, tanah longsor bahkan tubuh manusia yang kian rentan adalah akibat yang timbul setelah manusia tidak hidup berdampingan dengan alam secara harmonis.

Ancamam pemanasan global menjadi salah satu akibat arogansi manusia. Pemanasan global ini telah menjadi isu internasional, tetapi penghancuran lingkungan khususnya di Indonesia terus terjadi. Pembabatan hutan dan perusakan ekosistem pesisir terus dilakukan, sementara reboisasi yang dilakukan berjalan sangat lambat, bahkan hampir tidak ada.


Hanya butuh waktu kurang dari satu jam untuk menebang kayu-kayu besar di rimba, tapi butuh ratusan tahun untuk membesarkan kayu-kayu itu kembali. Demikian juga dalam hal pelestarian hutan. Hutan dapat dihanguskan dan dirusak dalam hitungan jam, baik dengan satu batang korek api. Begitu pula pembalakan liar yang dilakukan dengan menggunakan teknologi modern dan lain-lain sebagainya. Akan tetapi butuh waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk mengembalikannya pada kondisi semula. Sumber mata air menjadi kering. Tanah menjadi gersang dan tidak mampu menghidupi manusia dan makhluk hidup lainnya. Ditambah lagi eksploitasi tambang yang besar-besaran sehingga menyebabkan kerusakan tanah.

Membuang Sampah di Sungai

Kita hendaknya menghindari hidup tidak selaras dengan alam, misalnya membuang sampah di sembarang. Gambar di atas tersebut bertentangan dengan pola hidup selaras dengan alam yaitu membuang sampah ke aliran sungai.

Dampak yang ditimbulkan terhadap perilaku buruk membuang sampah di aliran sungai seperti gambar di atas dilakukan secara terus-menerus yaitu pencemaran sungai. Pencemaran sungai adalah tercemarnya air sungai yang disebabkan oleh limbah industri, limbah penduduk, limbah peternakan, bahan kimia dan unsur hara yang terdapat dalam air serta gangguan kimia dan fisika yang dapat mengganggu kesehatan manusia.

Dengan perilaku tersebut tentu dapat dipastikan siklus dan keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya akan karena terganggu sumber air akan tercemar dan berdampak terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.


Bagi manusia, pencemaran tersebut berdampak bagi kesehatan manusia yaitu timbulnya berbagai macam penyakit menular, hal tersebut karena:
  • air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen
  • air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
  • jumlah air yang tersedia tak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak dapat membersihkan diri
  • air sebagai media untuk hidup vector penyakit

Sedangkan dampak terhadap lingkungan, dengan semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan.

  • Air sungai tidak dapat mengalir secara normal karena pada aliran sungai terhambat oleh tumpukan sampah
  • Pada musim hujan, banjir terjadi karena sungai tidak berfungsi dengan baik.
  • Ikan-ikan pada spesies tertentu banyak yang punah karena jenis sampah tertentu mengandung zat kimia yang dapat merusak ekosistem di sungai
  • Kualitas air menjadi buruk disertai dengan bau yang tak sedap
  • Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun dapat mengurangi estetika. 
Powered by Blogger.